Sunday, September 10, 2017

Upgrade Monoblock Car Amplifier


Kebetulan dirumah  ada monoblok amplifier yang  nganggur merk china (Momentum QI-4600) dan rencana mau dipakai lagi buat mendrive subwoofer dan tweeter tambahan , jadi saya bikin 2.1.
Berikut jeroan ampli murah meriah ini :

PCB masih pertinak, dan terlihat rapuh, jadi harus hati-hati karena rawat patah dan tembaga mudah mengelupas jika terlalu lama disolder. Part yang digunakan juga kualitasnya sangat standard, resistor 1/8 watt karbon, milar,keramik,elko china...yah namanya juga barang kelas rakyat.
Target upgrade adalah Elko dan Opamp karena saya pikir dua part ini yang audioble perbedaanya dan gampang gantinya.  Elko asli bermerk ChengX dan DK, opamp UTC 4558.
Elko Input
Elko PSU
Elko feedback & bosstrap 

Part Pengganti
Pertama saya ganti semua elko dengan yang lebih bagus (muse bp, silmic,rubycon)



Kedua ganti opamp. Saya pasang soket biar mudah gonta ganti tipe. Proses pencabutan opamp yang asli lumayan bikin ribet karena khawatir tembaga mengelupas. Ada 6 biji opamp yang harus diganti.





>>>>>bersambung









Monday, August 14, 2017

Mengenal Vision System Di Dunia Industri

Vision system belakangan ini menjadi trend didunia industri untuk keperluan inspeksi product ataupun reject system. Kemampuan vision system yang sangat akurat boleh dibilang menjadi momok menakutkan bagi kelangsungan sensor konvensional (Photocell, laser,ultrasonic, proximity,dsb). Pasalnya, satu buah vision system yang biasanya terdiri dari kamera, lighting, HMI (untuk image processing) dapat menggantikan belasan bahkan puluhan sensor konvensional. jadi bisa dibayangkan, misalnya mesin dengan platform jadul yang mempunyai belasan sensor deteksi untuk keperluan quality dan reject system bisa digantikan hanya dengan satu kamera saja yang difungsikan sebagai penangkap gambar yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga bisa mendeteksi apapun. Bukan hanya itu, satu unit vision system selain digunakan untuk mendeteksi quality suatu product, juga mempunyai banyak sekali fitur lain, salah satu fitur yang banyak dipakai adalah  barcode reader (1D/2D) dan pengenal angka/huruf (OCR: Optical Character recognition).Diartikel ini, saya akan mencoba memaparkan basic knowledge, how it works dan contoh aplikasi vision system di dunia industri.

Setahu saya pioneer vision system adalah perusahaan Cognex. Kemudian perusahaan lainnya menyusul mengembangkan vision system, diantaranya yang familiar adalah Keyence dan Omron. Kedua perusahaan tersebut (terutama keyence) mau tidak mau harus ikut arus dengan mengembangkan vision system, selain untuk menambah lini product juga untuk menghindari mulai ditinggalkannya aplikasi sensor konvensional.


BAGAIMANA CARA KERJA VISION SYSTEM?



Dari gambar diatas sudah kebayang?
Saya kasih contoh aplikasi nya:
Misal vision system digunakan sebagai reject system ( mendeteksi defect product) di suatu produk yang berjalan disebuah conveyor.

  1. Kamera akan mengambil gambar tiap product yang lewat ( kamera memiliki frame rate yang sangat tinggi dan bisa meng-capture belasan bahkan puluhan gambar dalam satu detik !)
  2. Gambar secara realtime dianalisa satu persatu oleh software. Di software ini kita bisa mengeset apa saja yang mau dideteksi (area, bentuk,warna,dsb)
  3. Software (aplikasi PC) akan mengirim signal hasil pembacaan ke PLC
  4. Di PLC baru diolah lagi (memerintahkan reject unit untuk mereject, merecord jumlah product Good dan NG, dsb)
Software bekerja dengan menganalisa gambar, jadi apapaun yang tampak (visual) bakal bisa dideteksi !. Beberapa kondisi yang tidak bisa dideteksi oleh sensor konvensional, bisa dideteksi dengan vision system. Contohnya : Posisi label/stiker yang menempel di product, membaca printcode/code date suatu product, membaca barcode yanga da di label/sticker product, dan masih banyak lagi.


 MANA PRODUCT VISION SYSTEM TERBAIK?

Saya familiar dengan vision systemnya Cognex, tapi pernah mempelajari vision systemnya Keyence. Untuk Omron dan brand lain kebetulan belum pernah punya kesempatan mencoba. jadi kali ini saya hanya membandingkan antara produknya Cognex dan Keyence saja.
Cognex terkenal sebagai pioneer vision system, Keyence terkenal dengan kehandalannya mengeluarkan produk sensor, jadi jangan heran Keyence merajai distribusi sensor di dunia industri.
Dibidang vision system kedua brand ada plus dan minusnya.


Refference
https://www.youtube.com/watch?v=yZE9uFfLuqk



>>>> Bersambung.....

Sunday, August 6, 2017

Instalasi Kamera Parkir Mobil

Bermodal 300rb-an kita sudah bisa memasang kamera parkir sendiri.


Berikut alat dan bahannya :
  1. LCD monitor 4,3" harga 217rb
  2. Kamera harga 80rb
  3. Kabel dan switch 20rb
  4. Tang Potong
  5. Cutter
  6. Selotip
  7. Glue Gun
Lcd saya tempatkan disebelah kanan dekat stir agar mudah dilihat.

Kamera dimounting diatas plat nomor

Power untuk LCD dan kamera saya ambil bukan dari power lampu mundur seperti pemasangan lampu mundur pada umumnya, tapi saya ambil dari power lighter dan on-off nya menggunakan swith yang ditaruh di dashboard dibawah LCD. Tujuan nya adalah agar bisa dinyalakan kapan saja.
Berikut pengambilan power dari jalur lighter:
  1. Jangan pototng!! tapi kupas memanjang sepanjang 1-2cm,cukup setengah saja. 

  2. Lapisi kabel yang dikupas tadi dengan timah, demikian juga kabel penyambung yang menuju kamera dan LCD. Dengan cara ini, kita lebih mudah menyambungnya, cukup tempelkan kedua kabel dan tempelkan solder tanpa perlu menambahkan timah lagi. Hasilnya jauh lebih rapi tentunya.

  3. Setelah disolder, lapisi dengan glue gun. Untuk perlindungan extra, isolasi lagi.

Sambungan power dan video signal (RCA) diselotip agar tidak mudah lepas.
Solder switch untuk menghidupkan dan mematikan kamera & LCD


Testing...............






























Friday, August 4, 2017

Modifikasi Cordless Screwdriver Merk Fisch

Merk dan tyipe obeng elektrik ini sangat banyak dijumpai di beberapa supermarket dengan harga berkisar 130-170rb. Peket pembelian komplit dengan charger dan beberapa mata obeng dan bor. Untuk mata bor tidak tidak saya pake karena kualitasnya sangat jelek, disamping itu saya sudah punya bor tangan dan bor duduk.

Keunggulan :
- Murah
-Torsi lumayan besar, cukuplah untuk keperluan sehari-hari.

Kekurangan:
- Battere cepat habis
-Mata bor kualitasnya jelek
-Saklar mudah rusak


Setelah pemakaian beberapa bulan, battere cepat sekali habis dan saklar jadi kurang responsif (harus tekan kuat). Modifikasi yang saya lakukan adalah mengganti battery dan saklar.
  1. Battery aslinya ada 3buah dengan spek 1,2V/650mAh diseri. Saya ganti dengan satu pcs battere 18650  LG HG2 yang biasa dipakai buat mod vapor. Harga ditoped berkisar 60-80rb/pcs.
  2. Indikator full battery yang merangkap juga sebagai modul charger (sangat sederhana) dibuang.
  3. LED senter dibuang
  4. Saklar diganti dan engantian saklar membuat fungsi reverse tidak ada, jadi hanya bisa untuk mengencangkan baut,tidak bisa melepas.




Berhubung modul charger hilang, jadi tidak saya sematkan didalamnya. Untuk mencharge saya lakukan dengan menggunakan port DC aslinya yang saya hubungkan ke modul charger external.

Hasilnya : Battery jadi aweeeet !!!bisa dipakai cukup lama mengingat kapasitas battery LG HG2 adalah 3000mAh.









Wednesday, July 26, 2017

Apex Tone Control TB3

Link : http://www.diyaudio.com/forums/solid-state/164093-100w-ultimate-fidelity-amplifier-895.html

Skema:




Original Layout :

Layout versi saya :
- Ukuran part disesuaikan dengan stok saya
-Layout dibuat dengan gaya sedikit vintage dg ciri khas jalur siku bebas, tidak 45 degree








Tuesday, July 11, 2017

Single Supply LM1875/TDA2030/TDA2050

Kebetulan dirumah punya beberapa power supply ex industri dengan rating 24VDC 4A. Dan karena stok part untuk chipamp juga masih banyak maka iseng membuat layout single supply chipamp (LM1875/TDA2030,50). Tentunya supply 24VDC kurang maksimal, tapi no problemo, toh cuma buat muter dirumah perumahan jadi gak perlu ampli yang horeg!






Sekarang lagi suka gaya layout jadul, siku tidak 45 degree, tapi bebas.




Thursday, February 9, 2017

DIY MOD Vapor PWM

Beberapa bulan ini saya tertarik dengan DIY mod vapor.
Berikut pcb design pwm versi saya :



Size 74x18mm



Skema ngikut rekomendasi datasheet ic 555 cuma ditambah satu biji dioda di input tegangan sebagai proteksi apabila masang battery terbalik sehingga tetap aman untuk rangkaian pwmnya.
Diagram pemasangan

Boxmod yang mau dipasang pwm





Skema yang sama seperti pwm 55 pada umumnya, cuma beda nilai komponen aja.

Ada juga yang memakai variasi lainnya yaitu dengan memakai opamp. IC 555 ini difungsikan sebagai osilator gelombang gergaji .Diyer mod  menyebutnya PWM doule IC, opamp yang dipakai biasanya lm358 mengingat opamp ini mempunyai keunggulan bisa bekerja dengan tegangan rendah. 
Opamp bukan sebagai buffer seperti yang banyak orang kira di beberapa forum, kalau dilihat dari skemanya, opamp disini membentuk komparator, fungsinya untuk mengatur duty cycle.

Ada lagi yaitu PWM digital, yang cukup terkenal dikalangan diyer mod lokal adalah bikinan bro Ongki Suhendar asal Tasikmalaya. Pwm ini berbasis mikrokontroller Attiny85. Skema dan file hex-nya (coding) baru-baru ini beliau share di grup Fb.
Manakah yang lebih bagus? semuanya bagus , ada plus dan minusnya. Kalau saya sendiri lebih cenderung ke pwm 555, ada beberapa alasan pribadi.

Terakhir, perlu diketahui bahwa membuat pwm baik yang 555, plus opamp, mauapun digital biayanya sangat terjangkau. Tapi banyak sekali yang dijual dengan harga sangaaaat mahal. Sebagai gambaran saja, untuk membuat pwm 555 (chip) tanpa mosfet tidak lebih dari 10rb lho.
Ilmu memang mahal .... :D