Wednesday, January 31, 2018

DIY TDA2040 AUDIO AMPLIFIER

Sekali kali bikin TDA series dengan part yang cakep. Saya pilih TDA2040  karena alasan sbb :
- Stok dilaci banyak
-Ada trafo kecil 15vct nganggur
-Ada box kayu yang pas dimensinya

Ampli ini saya gunakan untuk mendrive speaker pioneer 3" yang saya fungsikan sebagai satelit (2.1 system). Subwoofer DIY juga memakai TDA7294 (saya share setelah finishing kelar). 
Berikut penampakannya :

Box kayu sliding beli online 30ribuan

Tutupnya saya cat hitam agar nampak lebih enak dipandang




Trafo abal-abal 2A


Potensiometer alps


TDA2040 SING,Takman Rex,FineGold,MuseBp,Wima,Epcos,Dayton




Sunday, January 7, 2018

PCB Ready Stock January 2018

Awal tahun 2018, semangat nyolder sudah muncul lagi. Beberapa koleksi layout langsung di cetak, seperti biasa...masih tetep berkutat di chipamp mengingat dah terlanjur kebanyakan stok chipamp.










Sunday, September 10, 2017

Upgrade Monoblock Car Amplifier


Kebetulan dirumah  ada monoblok amplifier yang  nganggur merk china (Momentum QI-4600) dan rencana mau dipakai lagi buat mendrive subwoofer dan tweeter tambahan , jadi saya bikin 2.1.
Berikut jeroan ampli murah meriah ini :

PCB masih pertinak, dan terlihat rapuh, jadi harus hati-hati karena rawat patah dan tembaga mudah mengelupas jika terlalu lama disolder. Part yang digunakan juga kualitasnya sangat standard, resistor 1/8 watt karbon, milar,keramik,elko china...yah namanya juga barang kelas rakyat.
Target upgrade adalah Elko dan Opamp karena saya pikir dua part ini yang audioble perbedaanya dan gampang gantinya.  Elko asli bermerk ChengX dan DK, opamp UTC 4558.
Elko Input
Elko PSU
Elko feedback & bosstrap 

Part Pengganti
Pertama saya ganti semua elko dengan yang lebih bagus (muse bp, silmic,rubycon)



Kedua ganti opamp. Saya pasang soket biar mudah gonta ganti tipe. Proses pencabutan opamp yang asli lumayan bikin ribet karena khawatir tembaga mengelupas. Ada 6 biji opamp yang harus diganti.





>>>>>bersambung









Monday, August 14, 2017

Mengenal Vision System Di Dunia Industri

Vision system belakangan ini menjadi trend didunia industri untuk keperluan inspeksi product ataupun reject system. Kemampuan vision system yang sangat akurat boleh dibilang menjadi momok menakutkan bagi kelangsungan sensor konvensional (Photocell, laser,ultrasonic, proximity,dsb). Pasalnya, satu buah vision system yang biasanya terdiri dari kamera, lighting, HMI (untuk image processing) dapat menggantikan belasan bahkan puluhan sensor konvensional. jadi bisa dibayangkan, misalnya mesin dengan platform jadul yang mempunyai belasan sensor deteksi untuk keperluan quality dan reject system bisa digantikan hanya dengan satu kamera saja yang difungsikan sebagai penangkap gambar yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga bisa mendeteksi apapun. Bukan hanya itu, satu unit vision system selain digunakan untuk mendeteksi quality suatu product, juga mempunyai banyak sekali fitur lain, salah satu fitur yang banyak dipakai adalah  barcode reader (1D/2D) dan pengenal angka/huruf (OCR: Optical Character recognition).Diartikel ini, saya akan mencoba memaparkan basic knowledge, how it works dan contoh aplikasi vision system di dunia industri.

Setahu saya pioneer vision system adalah perusahaan Cognex. Kemudian perusahaan lainnya menyusul mengembangkan vision system, diantaranya yang familiar adalah Keyence dan Omron. Kedua perusahaan tersebut (terutama keyence) mau tidak mau harus ikut arus dengan mengembangkan vision system, selain untuk menambah lini product juga untuk menghindari mulai ditinggalkannya aplikasi sensor konvensional.


BAGAIMANA CARA KERJA VISION SYSTEM?



Dari gambar diatas sudah kebayang?
Saya kasih contoh aplikasi nya:
Misal vision system digunakan sebagai reject system ( mendeteksi defect product) di suatu produk yang berjalan disebuah conveyor.

  1. Kamera akan mengambil gambar tiap product yang lewat ( kamera memiliki frame rate yang sangat tinggi dan bisa meng-capture belasan bahkan puluhan gambar dalam satu detik !)
  2. Gambar secara realtime dianalisa satu persatu oleh software. Di software ini kita bisa mengeset apa saja yang mau dideteksi (area, bentuk,warna,dsb)
  3. Software (aplikasi PC) akan mengirim signal hasil pembacaan ke PLC
  4. Di PLC baru diolah lagi (memerintahkan reject unit untuk mereject, merecord jumlah product Good dan NG, dsb)
Software bekerja dengan menganalisa gambar, jadi apapaun yang tampak (visual) bakal bisa dideteksi !. Beberapa kondisi yang tidak bisa dideteksi oleh sensor konvensional, bisa dideteksi dengan vision system. Contohnya : Posisi label/stiker yang menempel di product, membaca printcode/code date suatu product, membaca barcode yanga da di label/sticker product, dan masih banyak lagi.


 MANA PRODUCT VISION SYSTEM TERBAIK?

Saya familiar dengan vision systemnya Cognex, tapi pernah mempelajari vision systemnya Keyence. Untuk Omron dan brand lain kebetulan belum pernah punya kesempatan mencoba. jadi kali ini saya hanya membandingkan antara produknya Cognex dan Keyence saja.
Cognex terkenal sebagai pioneer vision system, Keyence terkenal dengan kehandalannya mengeluarkan produk sensor, jadi jangan heran Keyence merajai distribusi sensor di dunia industri.
Dibidang vision system kedua brand ada plus dan minusnya.


Refference
https://www.youtube.com/watch?v=yZE9uFfLuqk



>>>> Bersambung.....

Sunday, August 6, 2017

Instalasi Kamera Parkir Mobil

Bermodal 300rb-an kita sudah bisa memasang kamera parkir sendiri.


Berikut alat dan bahannya :
  1. LCD monitor 4,3" harga 217rb
  2. Kamera harga 80rb
  3. Kabel dan switch 20rb
  4. Tang Potong
  5. Cutter
  6. Selotip
  7. Glue Gun
Lcd saya tempatkan disebelah kanan dekat stir agar mudah dilihat.

Kamera dimounting diatas plat nomor

Power untuk LCD dan kamera saya ambil bukan dari power lampu mundur seperti pemasangan lampu mundur pada umumnya, tapi saya ambil dari power lighter dan on-off nya menggunakan swith yang ditaruh di dashboard dibawah LCD. Tujuan nya adalah agar bisa dinyalakan kapan saja.
Berikut pengambilan power dari jalur lighter:
  1. Jangan pototng!! tapi kupas memanjang sepanjang 1-2cm,cukup setengah saja. 

  2. Lapisi kabel yang dikupas tadi dengan timah, demikian juga kabel penyambung yang menuju kamera dan LCD. Dengan cara ini, kita lebih mudah menyambungnya, cukup tempelkan kedua kabel dan tempelkan solder tanpa perlu menambahkan timah lagi. Hasilnya jauh lebih rapi tentunya.

  3. Setelah disolder, lapisi dengan glue gun. Untuk perlindungan extra, isolasi lagi.

Sambungan power dan video signal (RCA) diselotip agar tidak mudah lepas.
Solder switch untuk menghidupkan dan mematikan kamera & LCD


Testing...............